Judul Buku : The Mystery of Historical Jesus: Sang
Mesias menurut Al-Quran, Alkitab, dan Sumber-Sumber Sejarah.
Penulis : Loudy Fatoohi
Penerbit : Mizan
Tahun Terbit : 2012
Tebal
: 851 halaman
Yesus dalam
panggung sejarah umat manusia kerapkali menyulut perdebatan panjang. Kisah
Yesus adalah kisah kontroversi. Di kalangan agama samawi: Islam, Kristen, dan
Yahudi, perbincangan Yesus acap memantik polemik yang menggelitik pikiran.
Tentang sejarah, kepribadian, ajaran-ajaran, dan sosok Yesus adalah ihwal yang biasa
muncul dalam dialog kelompok agama.
Dua ribu tahun
setelah kelahiran, sejarah Yesus banyak ditelusuri dengan berbagai perspektif
oleh kelompok agama dan sarjana di berbagai belahan dunia. Orang Kristen
menuliskan sosok Yesus berdasarkan cara pandang personal dan perspektif teologis
dengan menggunakan sumber Alkitab. Golongan Muslim mengkaji kitab suci Al-Quran
yang menerangkan kisah Yesus. Kaum Yahudi memakai bacaan sendiri dalam menceritakan
Yesus berdasarkan yang mereka yakini. Pendek kata, tiap-tiap kelompok agama mempunyai
cara pandang sendiri dalam mempersepsikan Yesus dengan argumentasi dan data
serta sumber pembenar masing-masing.
Selain itu,
Yesus hadir dalam perbincangan kelompok agama dan silang ideologi atau
keyakinan. Kelompok agama samawi tidak hanya mengkaji Yesus dalam kebenaran
tunggal atas nalar dan tafsir kitab suci. Artinya persilangan ideologi dan
keyakinan menjadi narasi sejarah kehidupan Yesus. Muslim menguak kisah Yesus
dari sumber Alkitab. Kalangan Kristen berdasarkan pembacaan Al-Quran menuliskan
histori Yesus. Demikian keyakinan agama lain, memakai sumber bacaan kitab suci
agama berbeda dalam memotret kisah Yesus.
Pada tahun 1965,
terbit sebuah buku yang memberikan dinamika dalam cerita kehidupan Yesus. Buku
itu bertajuk Jesus in the Qur’an karya
Pendeta Methodis. Karya ini menimbang Yesus menurut Al-Quran dari sudut pandang
Kristen. Pendeta Methodis memiliki sasaran terpuji menjembantani jurang antara
Al-Quran dan Injil dan menuliskan buku yang sangat sensitif dan simpatik.
Buku lain, Jesus and the Muslim: An Exploration
karya Kenneth Cragg, yang terbit pada 1985. Buku ini memang cukup menarik
perhatian kelompok agama. Uskup Cragg memfokuskan telaahnya kepada kaum Muslim
tentang kesalahpahaman kitab suci mereka tentang teologi Kristen.
Dari berbagai
karya yang mengangkat kehidupan Yesus, sangat jarang ada peneliti yang menulis
buku dari sudut pandang komparasi pemikiran kitab-kitab suci. Kalimat lain, buku
yang menggabungkan sumber bacaan dari Alkitab, Al-Quran, dan sumber keyakinan
agama lain serta data historis-empirik dalam menuliskan kisah Yesus—sangat
jarang ditemukan.
Buku Louhay
Fatoohi berjudul The
Mystery of Historical Jesus: Sang Mesias menurut Al-Quran, Alkitab, dan
Sumber-Sumber Sejarah ini menjadi oase di tengah kegersangan referensi dan
mengisi kekosongan literatur sejarah Yesus. Buku dengan kulasan komprehensip
yang mencoba menelusuri keberadaan sang Mesias secara ekstensif. Penulis buku
yang juga seorang mualaf dan pengajar di Universitas Durham, Inggris, dengan
sangat piawai menganalisis secara mendalam setiap ayat yang menyebut Yesus baik
secara langsung atau tidak langsung di dalam teks kitab suci.
Buku ini juga memberikan paparan
tentang Yesus historis secara lebih adil dan berimbang dari perspektif Islam
dan Kristen. Argumen-argumen atau pendapat penulis buku juga banyak mengutip
dari sumber kitab suci serta sumber bacaan lain. Karena itulah, penjelasan
Fatoohi terasa lebih ilmiah. Dengan sangat terperinci dia menjelaskan argumen
krusial mengenai Yesus historis.
Kontroversi Kelahiran Yesus
Polemik seputar
kelahiran Yesus menjadi salah satu topik menarik diangkat buku ini. Al-Quran
menyatakan bahwa Yesus dilahirkan di bawah sebatang pohon kurma. Al-Quran juga
menyebutkan mukjizat bayi yang baru lahir itu berbicara kepada ibunya dan
kemunculan anak sungai di bawah Maria dan buah kurma di pohon itu sehingga Maria
bisa makan dan minum. Pengisapan serupa tentang Maria yang duduk di bawah pohon
kurma dan tentang air mata itu juga ditemukan di dalam Injil Psuedo-Matius yang
apokrifal tetapi, lagi-lagi, dalam konteks yang sangat berbeda.
Sementara itu, di
dalam bukunya The Original Sources of
Islam, yang diterbitkan dalam satu abad yang lalu, ahli Alkitab William
Tisdall berspekulasi bahwa pengisahan Al-Quran tentang kelahiran Yesus di bawah
sebatang pohon kurma diambil dari kisah kelahiran Buddha di dalam Nidanakatha
Jatakam. Menurut kisah ini, ketika Maya akan Melahirkan Buddha, dia meminta
izin suaminya untuk kembali ke rumah ayahnya untuk melahirkan di sana. Dalam
perjalanannya ke kampung halamanannya, Maya melewati sebuah pohon-pohon sal
yang sedang berbunga. Dia ingin menikmati keindahan kebun itu, maka dia
melangkah turun dari tanah untuk berjalan di antara pepohonan. (hlm 281-282).
Kisah misterius kelahiran Yesus membuka cerita
panjang lembaran kehidupan Mesias di dalam buku setebal 851 halaman. Dengan
bahasa sederhana pembaca akan mudah memahami isi karya tanpa harus bersusah
payah mempelajari kembali Alkitab, Al-Quran dan sumber sejarah lain tentang
Yesus. Buku sejarah Yesus yang lengkap, menyajikan data baru kehidupan Mesias
dengan berbagai sisi kontroversinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar